Patologi Kulit
Quiz-summary
0 of 3 questions completed
Questions:
- 1
- 2
- 3
Information
Penegakan diagnosis patologik penyakit kulit sangat menantang. Korelasi temuan klinik dengan temuan patologik sangat diperlukan. Soal-soal dalam kuis ini dibuat untuk mengasah ketajaman pembaca dalam menganalisis suatu kasus dari temuan klinik hingga patologik. Selamat mencoba!
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading...
You must sign in or sign up to start the quiz.
You have to finish following quiz, to start this quiz:
Results
0 of 3 questions answered correctly
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 points, (0)
Average score |
|
Your score |
|
Categories
- Not categorized 0%
- 1
- 2
- 3
- Answered
- Review
-
Question 1 of 3
1. Question
Seorang laki-laki 54 tahun datang ke dokter dengan bula tegang yang multipel pada kulit, tetapi tidak melibatkan mukosa oral. Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa tidak ada bula yang ruptur dan tanda Nikolsky negatif. Biopsi dari salah satu lesi menunjukkan bula subepidermal. Tidak dijumpai deposisi IgA. Apa diagnosis yang paling tepat?
Correct
Banyak penyakit kulit yang menyebabkan pembentukan vesikel atau bula. Penyakit-penyakit yang tergolong penyakit vesikobulosa antara lain pemfigus vulgaris, pemfigoid bulosa, dan dermatitis herpetiformis. Bula tersebut mempunyai lokasi dan gambaran histologis yang karakteristik. Pemfigus vulgari merupakan penyakit kulit kronik, berat, dan mungkin fatal yang ditandai dengan pembentukan bula yang besar pada kulit dan mukosa oral. Pemfigus vulgaris merupakan penyakit autoimun (hipersensitivitas tipe II) karena antibodi IgG terhadap antigen keratinosit yang melibatkan perlekatan interseluler. Pemeriksaan imunofloresen menunjukkan gambaran chicken-wire yang seragam. Pemfigus vulgaris ditandai dengan akantosis (pemisahan keratinosit) yang menyebabkan bula intraepidermal (suprabasal). Secara klinik menunjukkan bula yang besar, lunak, dan gampang ruptur karena atap bulanya tipis. Ruptur yang terjadi mengakibatkan area yang terbuka. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda Nikolsky positif (penekanan pada bula menyebabkan bula meluas). Gejala sistemik seperti demam dan penurunan berat badan juga dijumpai.
Incorrect
Coba dipikir lagi ya:)
-
Question 2 of 3
2. Question
Seorang laki-laki, 19 tahun, datang ke dokter dengan keluhan bercak-bercak, tersebar, multipel pada trunkus. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan banyak lesi anuler dengan tepi papulovesikuler meninggi dan hipopigmentasi sentral. Pemeriksaan dengan lampu Wood menunjukkan fluoresensi kuning. Pengamatan mikroskopik dari hasil kerokan pada area lesi setelah ditetesi KOH menunjukkan gambaran spaghetti and meatball. Apa agen infeksi yang menyebabkan lesi tersebut?
Correct
Infeksi jamur pada kulit dapat diklasifikasikan menjadi mikosis superfisial, mikosis kutan, dan mikosis subkutan. Mikosis superfisial ditandai dengan infeksi pada lapisan superfisial kulit. Tipe yang paling sering dijumpai adalah pitiriasis versikolor (tinea versikolor), suatu infeksi terutama pada trunkus bagian atas yang disebabkan oleh M. furfur (Pityrosporum orbiculare). Secara klinis, pitiriasis versikolor berupa kelompok makula yang mutiple dengan diskolorisasi dan skuama yang halus. Makula-makula tersebut hiperpigmen (gelap) pada ras kulit putih, tetapi hipopigmen hypopigmented (terang) pada ras berkulit gelap. Area-area tersebut berfluoresensi kuning apabila dilihat dengan lampu Wood. Potasium hidroksida (KOH) digunakan untuk mengidentifikasi infeksi jamus dari kerokan kulit. KOH melarutkan keratin, sehingga komponen jamur dapat terlihat. Pada tinea versikolor, pemeriksaan KOH menunjukkan gambaran khas spaghetti and meatball. Fragmen-fragmen hifa adalah spagetinya, sedangkan spora yang bulat menjadi meatball-nya. Tipe-tipe tinea yang lain adalah tinea kapitis, tinea korporis, dan tinea pedis (athlete’s foot).
Incorrect
Coba dipikir lagi ya:)
-
Question 3 of 3
3. Question
Seorang laki-laki, 33 tahun, datang dengan plak multipel, berbatas tegas, dengan sisik putih-perak pada permukaan ekstensor siku dan lutut, serta kulit kepala. Pemeriksaan fisik menunjukkan diskolorisasi dan lekukan pada kuku-kuku jari. Pengangkatan sisik pada siku menyebabkan terdapatnya bintik-bintik kecil perdarahan (tanda Auspitz positif). Pemeriksaan mikroskopik plak bersisik tersebut akan menunjukkan gambaran apa?
Correct
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik yang ditandai dengan plak lebar, berbatas tegas, dengan sisik putih-perak. Lesi kulit tersebut biasanya dijumpai pada permukaan ekstensor siku dan lutut, kulit kepala, dan daerah lumbosakral. Kurang lebih sepertiga kasus psoriasis disertai perubahan pada kuku yang meliputi diskolorisasi, lekukan, dan kehancuran. Patogenesisnya belum dipahami seluruhnya, tetapi kurang lebih sepertiga kasus mempunyai riwayat keluarga. Patogenesisnya melibatkan waktu turnover keratinosit epidermis yang cepat. Waktu turnover normal kurang lebih 28 hari, tetapi pada pasien psoriasis menurun sekira 3 hari. Psoriasis kadang-kadang berkaitan dengan penyakit lain, antara lain artritis rheumatoid seronegatif dan AIDS. Jika sisik pada psoriasis dilepas, akan terdapat bintik-bintik perdarahan kecil (tanda Auspitz) karena peningkatan jumlah pembuluh darah yang berdilatasi pada papila dermis. Pembentukan lesi baru pada lokasi trauma desebut dengan fenomena Koebner. Pada pasien psoriasis, trauma menyebabkan penebalan epidermis (akantosis), pemanjangan rete ridges yang reguler, hiperkeratosis, dan parakeratosis. Perubahan tersebut kemungkinan terjadi karena kegagalan reseptor α-adrenergic receptors dan penurunan aktifitas adenyl cyclase pada epidermis bawah. Karena waktu turnover keratinosit yang cepat, maka tidak dijumpai lapisan granuler. Sebukan netrofil pada epidermis, mikroabses Munro pada laposan korneum, dan Kogoj spongiform pustule pada daerah subkorneal merupakan gambaran khas pada psoriasis. Area-area pada epidermis dengan gambaran tersebut tampak sedikit spongiotik, tetapi tidak terbentuk bula. Limfosit di bawah zona degenerasi kolagen pada dermis atas dijumpai pada liken sklerosis, bukan pada psoriasis.
Incorrect
Coba dipikir lagi ya:)